Ambulan LAZISMU didesain dengan misi serba guna. Selain berfungsi mengangkut pasien, mobil ini juga diperbantukan untuk aksi Sosial Kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan dakwah, kesehatan dan kebencanaan.
Demikian pula dengan peran Ambulan LAZISMU di Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat dibutuhkan oleh warga, terutama di kawasan pedalaman yang perlu sentuhan dakwah dan akses kesehatan. Mobil Ambulan taktis ini melayani antar jemput pasien yang berada di kawasan sulit dijangkau oleh kendaraan berukuran besar.
Pada saat tidak ada layanan kesehatan, mobil Ambulan LAZISMU Kalsel membantu kegiatan Qurban, di Kamawakan, kabupaten Hulu Sungai Selatan (10/7/22). Kendaraan Ambulans yang merupakan bantuan dari donatur Lazismu wilayah Jawa Timur ini bisa menembus salah satu titik binaan mualaf di pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, provinsi Kalimantan Selatan. Dengan bentuk yang tidak terlalu lebar mobil ini lincah menjelajahi jalan Kabupaten yang sempit, dengan kanan kiri adalah rimba belantara.
Kendaraan Ambulan LAZISMU ini bertugas membantu mengiringi pendistribusian hewan ternak Qurban, sambil membawa bantuan lainnya terkait kesehatan untuk warga penerima manfaat. Mobil berjalan beriringan dengan kendaraan pengangkut hewan ternak. Hewan ternak Qurban dikirim untuk warga Mu’alaf suku Dayak dan Non Muslim di sekitar Masjid Istiqomah Muhammadiyah yang ada di desa Kamawakan. Di desa itu berdiri sebuah Masjid yang dibangun oleh LAZISMU (Kalsel) dan telah diresmikan oleh Ketua BP LAZISMU Pusat beberapa waktu yang lalu.
Menurut Doddy Yumrizal, pegiat LAZISMU Kalimantan Selatan, tahun ini adalah tahun kedua pelaksanaan Qurban di daerah tersebut, dengan hewan Qurban sapi patungan dari para pequrban di Banjarmasin. Tahun lalu hewan ternak dibantu oleh BPKH-RI, namun tahun ini karena kebijakan terkait PMK, Badan Pengelola Keuangan Haji itu tidak memberikan bantuan ternak sapi.
Doddy menceritakan bahwa untuk membawa hewan ternak Qurban berupa sapi sampai ke lokasi, Tim melakukan perjalanan sejauh 160 km dari kota Banjarmasin. Sesampai di satu titik, Tim harus berjalan kaki menuntun hewan ternak sejauh 8 km hingga mencapai desa yang dituju.
“Sesampai di satu titik, kita harus berjalan kaki sejauh 8 km bersama pawang sapi karena terlalu bersiko jika memakai pick up. Sebagai informasi, jalan yang dilalui lebarnya hanya cukup untuk satu mobil, sedangkan kanan kirinya terdapat jurang. Itupun tidak semua mobil dan pengemudi yang bisa mencapai lokasi ini.” kata Doddy Yumrizal melalui jaringan pribadi WA.
“Alhamdulillah, mobil Ambulan bisa mengawal kegiatan Qurban ini dengan baik dan lancar. Juga turut membantu mensosialisasikan program layanan Ambulan LAZISMU kepada masyarakat luas yang membutuhkan. Jazakumullaahu khairan katsir untuk seluruh donatur Ambulan dari LAZISMU wilayah Jawa Timur. Semoga pahala senantiasa mengalir seiring putaran roda ambulan tersebut” pungkas Doddy. (Ad)