Call us: +6231-8437-191 : lazismu_jatim@yahoo.com| Rabu , 6 Desember 2023
Breaking News
You are here: Home » News » Bersama Nasyiatul Aisyiyah dan MPKU Jatim, Lazismu Akan Gencarkan Program Penanganan Stunting di Beberapa Daerah

Bersama Nasyiatul Aisyiyah dan MPKU Jatim, Lazismu Akan Gencarkan Program Penanganan Stunting di Beberapa Daerah

Organisasi Pemudi Islam, Nasyiatul Aisyiyah dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim akan berada dalam satu barisan bersama Lazismu guna membantu menangani masalah Stunting di beberapa Daerah di Jawa Timur. Majelis, Lembaga dan Ortom (MLO) Muhammadiyah itu akan bersinergi dan kerja bareng guna mengatasi permasalahan Stunting yang menurut data statistik menunjukkan angka signifikan.

Menurut Aini Sukriah, Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur, pihaknya menggandeng Lazismu sebagai lembaga donor dalam program penanganan Stunting ini. Beberapa Daerah akan menjadi sasaran awal peluncuran program ini, diantaranya Kabupaten Kediri, Lamongan dan Ngawi.

Di satu sisi Lazismu juga akan menggandeng MPKU PWM Jatim untuk bergerak dan bersinergi bersama. Ketua Lazismu Jawa Timur drh Zainul Muslimin telah mengontak dr Abshor Ketua MPKU PWM Jatim untuk bekerjasama dalam penanganan Stunting ini terutama di kota Surabaya.

Ketua PWNA Jatim Aini Sukriah, rabu (30/06/2021) di Kediri, menerangkan bahwa Stunting (pendek) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Penyebab stunting karena terjadinya kekurangan gizi kronis atau menahum sejak ibu mulai mengandung hingga anak berusia 2 tahun. Perlu diketahui bahwa 80% pembentukan otak terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan anak.

Stunting sangat berbahaya karena menyebabkan penurunan fungsi kognitif (kecerdasan), menghambat perkembangan fisik tubuh dan menimbulkan resiko penyakit degeneratif pada saat anak dewasa kelak.

Lalu bagaimana kita bisa mencegahnya ? Pertama yaitu pola asuh yang benar terhadap anak, meliputi : pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sejak sebelum kehamilan, IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI eksklusif slama 6 bulan, melanjutkan menyusui sampai 2 tahun dan MPASI yang tepat disertai imunisasi dan Posyandu. Yang kedua adalah pola makan yaitu pemberian makanan dengan gizi yang seimbang. Ketiga adalah sanitasi yang tepat seperti, ketersediaan air bersih, mencuci tangan pakai sabun dan ketersediaan jamban yang bersih dan sehat.

Oleh karena itu langkah yang ditempuh oleh Lazismu dan PWNA Jatim serta MPKU PWM Jatim, lanjut Aini, adalah dengan membagikan bahan makanan dengan kecukupan gizi, seperti susu, kacang hijau, biskuit, kornet (daging), buah, vitamin dan telur kepada penyandang Stunting di beberapa Daerah yang disebutkan diatas, mulai bulan Juli 2021 ini. Pemberian bahan makanan penuh gizi itu akan dilengkapi dengan penyuluhan kepada ibu dengan balita yang menyandang stunting.

“Namun untuk sementara, karena ini masih terkendala kondisi pandemi, maka penyuluhan gizi dilakukan melalui selebaran dan pembinaan kader melalui daring. Kami belum bisa mengumpulkan ibu-ibu untuk diberikan penyuluhan mengingat adanya larangan berkumpul dari pemerintah untuk mencegah kerumunan yang berpotensi penularan wabah Covid-19” jelas Aini.

“InsyaAllah bulan-bulan berikutnya jika pandemi telah mereda, kami akan lakukan penyuluhan secara luring kepada ibu-ibu dengan balita gizi buruk. Semoga langkah sinergis ini dapat bermanfaat dan sedikit membantu pemerintah guna menangangi permasalahan Stunting di Jawa Timur” pungkasnya. (Adit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*