Bulan Agustus hingga Desember 2023 beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan dan kekurangan air akibat datangnya musim kemarau panjang. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di tanah air tercinta dimungkinkan munculnya fenomena El Nino dan IOD yang Positif. Dampaknya adalah minimnya curah hujan yang cukup ekstrem di beberapa wilayah.
Merespon hal itu Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Jawa Timur mengeluarkan beberapa kebijakan guna mendorong langkah-langkah nyata guna turut membantu penanggulangan dampak El Nino, terutama di Jatim.
Dalam Meeting Zoom bersama sepuluh Kepala Kantor LAZISMU Daerah yang kawasannya banyak terjadi kekeringan dan kekurangan air, Ketua LAZISMU Jatim Imam Hambali, MSEI, menyatakan bahwa Amil LAZISMU harus merespon fenomena itu dengan langkah dan aksi nyata. Keseepuluh Daerah itu adalah Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Bojonegoro, Tulungagung, Probolinggo, Mojokerto, Pamekasan, Lumajang dan Jember.
“Segera lakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna mendapatkan informasi selengkapnya mengenai daerah dan kawasan yang terdampak kekeringan dan mengalamai kekurangan air, terutama air bersih. LAZISMU juga harus terjun langsung untuk melakukan asesmen ke masyarakat yang bersinergi dengan MDMC,” kata Imam Hambali dalam media Zoom Meeting LAZISMU Jatim (31/8/23).
“Kedua, lakukan penanganan nyata dengan memberikan bantuan suplai air bersih di kawasan yang kekurangan air ekstrim. Alokasikan dana untuk pembelian air bersih dan air minum untuk membantu masyarakat terdampak. Ketiga cari solusi agar kawasan terdampak tersebut dapat mengusahakan ketersediaan air secara mandiri, baik dengan pengeboran atau pembuatan sumur,” tambahnya.
“Keempat, LAZISMU Daerah mengajak segenap masyarakat terutama kalangan internal Persyarikatan untuk sadar lingkungan dan menjaga lingkungan hidup. Hemat air dan melakukan penghijauan di lahan-lahan gundul atau minim tanaman. Juga mengedukasi masyarakat untuk memperbanyak area resapan air,” ajaknya.
Oleh sebab itu Imam Hambali menyerukan agar Amil LAZISMU di 10 Daerah itu untuk terus melakukan penggalangan donasi kemanusiaan dan hasilnya kembali kepada masyarakat terdampak, yang mengalami kekeringan dan kekurangan air dengan bantuan yang solutif.
Dalam meeting zoom dengan kepala kantor LAZISMU Daerah tersebut terungkap ada beberapa daerah mengalami masa kekeringan air yang cukup unik sesuai dengan kondisi alamnya. Imam Hambali mendorong dilakukannya asesmen yang mendalam agar bencana kekeringan dan kekurangan air ini tidak terlalu terdampak parah bagi masyarakat kecil di kawasan pedesaan dan terpencil. (Ad)
Yuk bantu warga terdampak kekeringan dan kekurangan air di Jawa Timur, dengan program-program :
- Bantuan Suplai Air Bersih dan Air Minum
- Bantuan Sumur Bor
- Gerakan Reboisasi atau Penghijauan
- Edukasi Selamatkan Lingkungan Hidup