Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung pengembangan pendidikan Islam berbasis Pondok Pesantren sangat dibutuhkan. Menyiapkan generasi Muslim untuk menjadi Ulama di masa depan menjadi salah satu perhatian dalam proses pengembangan pendidikan saat ini.
Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama pulau Lombok, yang pada akhir tahun 2017 terlanda gempa bumi dahsyat dan warganya sangat terdampak kini sudah berangsur pulih. Kehidupan sudah normal kembali. Namun munculnya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 kembali menjadikan wilayah ini terdampak bencana yang mengancam kemanusiaan.
Lazismu wilayah Jawa Timur dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) pada gempa bumi Lombok empat tahun silam turut menjadi bagian dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan penanganan warga terdampak bencana. Mulai dari evakuasi, pendampingan pengungsi dan warga terdampak, penyaluran berbagai bantuan logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi.
Salah satu wujud nyata program rekonstruksi Lazismu Jatim yang dimulai pada pertengahan tahun 2018 adalah pembangunan fasilitas bagi warga terdampak. Dibangunlah Hunian Sementara (Huntara), fasilitas ibadah (Musholla) dan juga gedung dakwah-pendidikan di desa Lekok, kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Semua berasal dari donasi masyarakat dan para dermawan yang dihimpun oleh Lazismu.
Lazismu Jatim juga ambil bagian dalam program revitalisasi SMP Muhammadiyah Narmada di Lombok Barat. Sekolah ini bertransformasi menjadi Boarding School of Muallimin Muhammadiyah (BSMM) atau Pondok Pesantren bagi Calon Ulama Masa Depan. Lazismu Jatim berpartisipasi dalam pembangunan Rumah Dinas Mundzir atau Kepala Pondok dan Masjid BSMM. Sedangkan Gedung Induk BSMM telah dibangun dari dana Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan partisipasi warga masyarakat.
Nah, pada hari Sabtu pagi, 26 Juni 2021, bertempat di kompleks BSMM, Dusun Tibupiling, Desa Golong, Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaksanakan serah terima bantuan Rumah Dinas Mundzir atau Kepala Pondok tersebut. Serah terima dilakukan oleh Aditio Yudono mewakili Lazismu Jatim kepada Tuan Guru Falahudin, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB. Acara itu disaksikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lombok Barat, undangan tokoh masyarakat setempat, aparat Babinsa dan segenap civitas akademi BSMM.
Menurut Tuan Guru Falahudin, bangunan seluas 55 meter persegi dengan Senilai Rp 150 juta itu berdiri di areal kompleks BSMM yang akan bersebelahan dengan Masjid. Dana pembangunan berasal dari pos dana kemanusiaan Lazismu Jatim. Proses pengerjaan dilaksanakan selama 80 hari oleh Panitia Pembangunan yang dibentuk oleh PWM NTB. Rumah Dinas ini akan ditempati oleh Kepala Pondok beserta keluarganya sebagai tempat tinggal agar fokus mengurus dan memimpin Pondok. (Ad)