Alhamdulillah, akhirnya kita bertemu kembali dengan bulan yang sangat mulia, Ramadhan. Menurut hisab PP Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2017. Kita menjadi orang-orang yang beruntung karena berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan. Belum tentu di tahun-tahun mendatang kita berjumpa dengan bulan suci nan mulia itu.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keistemewaan. Orang-orang yang beriman akan menyambutnya dengan gembira dan penuh suka cita. Ramadhan ibarat oase di tengah luasnya padang sahara sebagai pelepas dahaga bagi sang pengembara di bawah teriknya sang mentari.
Nabi Saw bersabda : “Seandainya umatku mengetahui pahala yang terdapat dalam bulan ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar semua tahun itu menjadi bulan ramadhan, karena sesungguhnya semua kebaikan berkumpul di bulan Ramadhan, ketaatan diterima (oleh Allah), semua do’a dikabulkan, semua dosa diampuni, dan surga rindu kepada mereka”
Di bulan Ramadhan keberkahan begitu melimpah dan tercurah kepada hamba-hamba Allah yang beriman. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kebaikan, pahala dan ampunan dari Allah SWT. Banyak sekali amalan, pahala dan manfaat ibadah di bulan Ramadhan, pertama, Diampuni dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Barangsiapa puasa Ramadhan dengan iman dan niat karena Allah, maka dosa-dosanyayang telah lampau akan diampuni”
Yang kedua terdapat malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar (malam kemuliaan).
Allah Ta’ala berfirman, Artinya : ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 13).
Ketiga, bulan Ramadhan adalah saat diturunkannya al-Qur’anul Karim. Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk orang-orang mukmin berpuasa dan pada bulan ini pula al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. al-Baqarah: 185).
Keempat, di bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu, pintu-pintu Neraka ditutup dan pintu-pintu Surga dibuka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”
MERAIH KEBERKAHAN RAMADHAN
Jika Ramadhan adalah bulan keberkahan bagi orang Mukmin, lalu bagaimana kita meraih keberkahan dan menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai Ramadhan yang terbaik bagi kita ?
Pertama kita harus mempersiapkan diri. Sukses Ramadhan, tergantung seberapa jauh kita mempersiapkan diri. Persiapan fisik, pikiran dan mental insya Allah akan membuat Ramadhan kita menjadi berkualitas.
Ramadhan bulan mulia, bulan suci yang kita analogikan sebagai tamu agung. Nah, bagaimanakah kita mempersiapkan tamu agung yang akan berkunjung ke rumah kita ? Semuanya harus dipersiapkan dengan baik agar tidak meninggalkan kesan buruk di mata sang tamu. Ramadhan adalah tamu agung yang dimuliakan Allah dibanding bulan-bulan lainnya.
Yang kedua, memperbanyak do’a, Adalah merupakan kebiasaan bagi para generasi shalih pendahulu kita dengan memperbanyak do’a sebelum masuknya bulan Ramadhan. Berdoa memohon kepada Allah agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan tahun berikutnya. Mereka juga memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan pertolongan di dalam melaksanakan ibadah-ibadah di dalamnya seperti puasa, qiyamul lail, tadarus al-Qur’an, bersedekah, menunaikan zakat dan sebagainya.
Ketiga, bersuci dan membersihkan diri. Kebersihan yang bersifat maknawi seperti taubat nasuha dari segala dosa dan maksiat. Pantaskah kita menyambut tamu agung dan mulia dengan keadaan yang kotor ? Pantaskah kita menyambut bulan Ramadhan yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya padahal kita sendiri bergelimang dengan dosa ?
Sabda Rasulullah ; “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada bagi Allah kepentingan terhadap puasa (yang sekedar meninggalkan makan dan minum)” (HR. Bukhari).
Yang keempat adalah mengatur sebaik-baiknya program di bulan Ramadan. Bila seorang tamu yang agung datang berkunjung ke rumah kita kemudian kita menyambutnya dengan baik tentu kita akan mendapatkan apresiasi serta balasan dari tamu tersebut.
Begitu pula dengan bulan Ramadhan yang datang membawa berbagai macam keutamaan dan keberkahan. Jika kita menyambutnya dengan persiapan serta program-program dengan sebaik-baiknya tentu kita akan mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut. Maka dari itu hendaklah kita mengisi bulan suci ini dengan memperbanyak ibadah. Melaksanakan sholat sunnat, membaca al-Qur’an, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan istighfar dan lebih peduli kepada nasib kaum dhuafa, fakir dan miskin, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahmi, memuliakan tamu, menjenguk orang sakit dan ibadah-ibadah lain yang semisal dengan itu, guna meraih gelaran mulia dari Allah, yaitu “Taqwa” sebagai simbol sejati bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa mengikhlaskan hati dan memurnikan iman.
Alangkah sayangnya jika kita menyambut Ramadhan dengan seadanya, atau bahkan biasa-biasa saja seperti tidak ada apa-apa. Tidak ada program yang jelas dan juga tidak ada target kebaikan yang hendak diraih. Padahal bulan Ramadhan adalah bulan dimana keberkahan melimpah. Rahmat Allah senantiasa tercurah dan pintu ampunan disediakan kepada hamba-hambaNya yang memuliakan Ramadhan dengan penuh upaya.
Nah, sudahkah kita mempersiapkan segala sesuatunya guna menyambut datangnya bulan Ramadhan. Masih ada waktu, mari kita menata niat, dan segera membuat berbagai rencana guna meraih keberkahan Ramadhan yang begitu melimpah. (Diolah dari berbagai sumber).
JADUAL IMSAKIYAH