Di Kabupaten Pamekasan Lazismu dikenal sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat di bawah Muhammadiyah yang aktif melakukan penggalangan dana zakat, infaq, shodaqoh dan dana keagamaan lainnya serta menyalurkannya kepada yang berhak menerima secara tepat sasaran dan transparan. Citra tersebut tercermin dalam kinerja para Amil yang tak kenal lelah dan menyerah guna membantu sesama dengan sepenuh hati.
Mengakhiri bulan Ramadhan 1439 Hijriyah Lazismu Pamekasan memberikan santunan kepada anak yatim, abang becak dan fakir miskin lainnya. Kegiatan itu dilakasnaakan pada hari Selasa 12 Juni 2018 di sebuah panggung terbuka yaitu Lapangan Sedangdang, Pamekasan. Aksi kebersamaan yang dihadiri sekitar 200 orang tersebut digelar pada sore hari menjelang berbuka puasa. Dalam kesempatan tersebut Lazismu Pamekasan menyerahkan 100 paket santunan dalam bentuk uang, sembako dan tas sekolah kepada anak yatim, warga dhuafa dan tukang becak dari berbagai kawasan. Kegiatan diakhiri dengan berbuka puasa bersama.
Tampak senyum kebahagiaan dan kegembiraan terpancar dari wajah-wajah anak-anak Yatim yang lugu dan polos, serta keceriaan tergambar dari raut muka warga dhuafa dan tukang becak yang menerima bingkisan di sore hari itu. Para muzaki dan aghniya yang menyaksikan pun merasa lega dan berpuas hati manakala dana yang dititipkan melalui Lazismu tersampaikan kepada yang berhak menerima.
Dr. Matnin, selaku Ketua Lazismu Pamekasan mengatakan bahwa kegiatan ini adalah untuk merekatkan tali silaturrahim dan persaudaraan dalam suasana kebersamaan serta merasakan indahnya bulan Ramadhan. Lebih lanjut Matnin menjelaskan bahwa sudah menjadi tugas Lazismu Pamekasan untuk menjembatani hubungan antara kaum kaya (aghniya) dengan warga dhuafa agar tidak terjadi jurang pemisah. Hubungan silaturrahim itu menurut Matnin harus terus dipupuk dan ditingkatkan agar ummat ini kuat dan rekat dalam persaudaraan Islam.
Oleh karena itu setiap aksi sosial yang dilakukan oleh Lazismu di Pamekasan senantiasa mengajak dan melibatkan banyak pihak, baik para aghniya, muzaki, instansi, pendukung atau sponsor, hingga aparat keamanan. “Agar ummat ini hidup dalam suasana kebersamaan dan persaudaraan sejati dalam pancaran Islam” pungkas Matnin.