Pendidikan karakter tentang kepedulian terhadap sesama yang menderita sejak dini harus ditanamkan kepada generasi kita. Dengan tertanamnya karakter yang kuat dan berbudi, maka akan membentuk sikap dan perbuatan yang baik jika mereka dewasa kelak.
Hal itulah yang ditanamkan oleh para pendidik kepada siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 di Gresik. Pada hari kamis pagi tanggal 7 September 2017, siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 atau yang lebih dikenal dengan sebutan SD Muda, berkumpul di halaman sekolah. Hari ini mereka melakukan suatu aksi kepedulian yang ditujukan kepada saudara kita, kaum Muslim Rohingya yang menderita dan tertindas di Myanmar.
Menurut Prayudi, Ketua Lazismu Gresik, aksi kepedulian mereka tersebut diwujudkan dalam bentuk teaterikal, yaitu pertunjukkan drama yang menggambarkan kaum Muslim Rohingya yang mendapatkan perlakuan keji dan penindasan di negara mereka, Myanmar. Mereka memakai kostum layaknya para pengungsi Rohingya yang kini terusir ke sejumlah negara tetangga. Seluruh pemain, pembawa cerita dan pendukung aksi teaterikal itu dilakukan oleh iswa-siswi SD Muda sendiri. Bapak-Ibu guru dan staf SD Muda serta teman-teman mereka menonton dengan penuh haru dan bangga.
Di akhir acara juga dilakukan penggalangan dana untuk bantuan kepada kaum Muslim Rohingya. Pada saat itu terkumpul dana sebesar Rp. 14,5 juta. Dana itu merupakan uang jajan mereka yang sengaja disisihkan untuk membantu saudara sesama Muslim, khususnya etnis Rohingya di Myanmar. Tak hanya para siswa-siswi, Bapak-Ibu guru dan staf SD Muda pun juga turut menyumbang.
Seluruh donasi hasil penggalangan dana itu diserahkan oleh Bapak Hadi Purnomo, Kepala Sekolah SD Muda Gresik dan Ibu Sri Wahyuni selaku wakil dari guru pembimbing kepada Petugas Lazismu Kabupaten Gresik. Lazismu kali ini bertindak sebagai lembaga filantrophi Muhammadiyah, yang secara nasional bersama elemen bangsa lainnya turut mengemban amanah mentasyarufkan sumbangan ke kaum Muslim Rohingya di Myanmar melalui Kemenlu RI. Semoga barokah dan bermanfaat. Aamiin (Adit/Prayudi).