Gempa bumi dahsyat terjadi di Mamuju Sulawesi Barat kemarin dan tadi malam (14/1/21). Gempa juga dirasakan di beberapa kabupaten dan kawasan di Provinsi itu. Kerusakan hebat pada bangunan dimana mana. Korban pun masih terus dievakuasi..
Mari kita bantu doa dan donasi untuk saudara kita yang tertimpa musibah dan menderita..
- Bank Mu’amalat No. 7710015635 a/n LAZIS MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR
- Bank Syariah Mandiri 9000008882 a/n LAZIS MUHAMMADIYAH JATIM ZISKA
SIARAN PERS BNPB
15 Januari 2021
38/Pers-PusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/I/2021
Gempa Kuat Kembali Dirasakan Warga Sulbar
JAKARTA – Gempa kuat dengan magnitudo 6,2 kembali dirasakan warga Majene di Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1). Gempa sebelumnya terjadi pada Kamis (14/1) yang juga dirasakan kuat di beberapa kabupaten.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah. Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan.
Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan memicu kepanikan hingga keluar rumah.
Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV – V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.
Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Terkait dengan gempa M6,2 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa terjadi pada pukul 01.28 WIB yang berpusat 6 km timur laut Majene. Pusat gempa memiliki kedalaman 10 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
Hingga kini belum ada perkembangan informasi terkait dampak akibat gempa tersebut.BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa.
Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Berita dari website BNBP
JAKARTA – Dua rumah warga Mamuju mengalami kerusakan saat gempa M5,9 terjadi pada Kamis siang (14/1), pukul 13.35 WIB. Beberapa BPBD masih melakukan pendataan terkait dampak gempa yang terjadi di darat sekitar 4 km barat laut Majene Sulawesi Barat.
Laporan sementara lainnya menyebutkan 1 unit barak Sabhara Polda Sulawesi Barat mengalami kerusakan. Di samping itu, 1 orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Sementaera itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat. Warga merasakan gempa kuat selama kurang lebih 3 detik. Masyarakat panik dan keluar rumah. Setelah gempa terjadi, BPBD Kabupaten Majene melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa terkait dampak dari gempa.
Sedangkan BPBD Kabupaten Mamuju menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat 3 hingga 4 detik. Masyarakat juga panik dan keluar rumah. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak gempa.
Hal serupa juga diinformasikan BPBD Kabupaten Poliwali Mandar. Gempa dirasakan kuat oleh masyarakat sekitar 3 detik. Masyarakat panik dan keluar rumah untuk menghindari dampak buruk gempa.
Gempa dengan kedalaman 10 km ini tidak memicu terjadinya tsunami.
Melihat analisis peta guncangan BMKG dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M5,9 memicu kekuatan guncangan IV MMI di Mamuju, III – IV MMI di Majene, Mamuju Utara, Majuju Tengah, III MMI di Toraja, Mamasa, II – III MMI di Pinrang, Pare-pare, Wajo, Polewali Mandar, Tanah Grogot, II MMI di Balikpapan.
Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala IV MMI menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
BNPB melakukan koordinasi dengan beberapa BPBD untuk memonitor kondisi pascagempa.