MUALLAFMU Learning Center yang merupakan program pembinaan bagi muallaf dari Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur terus berkiprah dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah Pemberdayaan Muallaf, yang bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau LAZISMU Jawa Timur.
Pemberdayaan bagi muallaf LDK dan LAZISMU Jatim dilakukan dengan mengadakan Pelatihan ketrampilan kuliner Bakso. Pelatihan diadakan di gedung Muhammadiyah Jatim Jl Kertomenanggal IV no 1 Surabaya, Sabtu pagi 25 Januari 2025. Trainernya adalah drh Zainul Muslimin, motivator, pengusaha kuliner di Sidoarjo dan Bendahara PWM Jatim.
Kegiatan yang diikuti oleh 15 orang muallaf ini dibagi dua sesi, yakni sesi motivasi dan tips plus trik membuat pentol bakso enak murah. Kemudian sesi berikutnya berupa praktik langsung membuat dan memasak pentol bakso dengan tips dan trik khusus agar enak, murah meriah dan mudah.
Ustadz Koko Susanto, M.Pd.I pembina Muallafmu Learning Center LDK PWM Jatim menyambut baik kegiatan sinergi dengan LAZISMU ini sebagai upaya memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi muallaf yang ingin membuka usaha kuliner bakso. Ia mengharapkan muallaf tidak hanya kuat secara akidah dan ibadah tapi juga secara sosial ekonomi.
“Diharapkan para muallaf yang sudah dibina secara keagamaan oleh LDK PWM Jatim bisa berdaya secara sosial ekonomi. Muallaf, disamping kuat secara akidah dan keagamaannya, harus bisa kuat secara ekonomi guna menopang kehidupannya. Muhammadiyah terus memberikan perhatian dan kepedulian terhadap kehidupan para muallaf, salah satunya dengan mengadakan pelatihan ketrampilan usaha kuliner ini,” ucap ustadz Koko dalam sambutannya.
Senada dengan ustadz Koko, Wakil Ketua LAZISMU Jatim membidangi pendistribusian dan pendayagunaan, Aditio Yudono dalam sambutannya mengajak para muallaf binaan LDK PWM Jatim agar dapat menimba ilmu sedalam dalamnya pada pelatihan ini.
“Terima kasih atas kehadirannya dalam program pendampingan Muallaf LAZISMU Jatim dan Muallaf Learning Center LDK Muhammadiyah. Insya Allah program ini akan terus berjalan dalam rangka menguatkan aspek keagamaan para muallaf dan juga menguatkan aspek lainnya, yakni kehidupan sosial ekonomi. Nah LAZISMU akan memfasilitasi para Muallaf yang berkeinginan membuka usaha kuliner dalam rangka mendukung kehidupan ekonominya. Salah satu asnaf penerima Zakat dalam Islam adalah muallaf,” kata Aditio dalam sambutan singkatnya.
Sementara itu drh Zainul Muslimin, pemateri dan instruktur, mengungkapkan bahwa kewirausahaan di bidang kuliner sangat luas dan tidak ada matinya. Ia memotivasi para peserta agar menjadi pengusaha yang mau bekerja keras, khususnya dalam bidang kuliner atau makanan.
“jika ingin kaya jadilah pengusaha. Dan usaha yang terus-menerus akan selalu hidup dan nggak ada matinya itu adalah usaha makanan atau kuliner. Karena setiap orang pasti membutuhkan makan,” ucap drh Zainul Muslimin memotivasi para peserta.
“Yang terpenting lagi adalah hati hati dengan ucap lisan dan pola pikir atau mindset. Ucapan bisa jadi doa yang makbul. Oleh karena itu ucapkan harapan dan pola pikir yang positif. Jangan berucap dan berpikir negatif. Ucapkan harapan dan pikirkan yang positif, karena siapa tahu itu akan menjadi doa kita yang dikabulkan oleh oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” ungkapnya di hadapan para peserta pelatihan ketrampilan bagi muallaf.
Denny, seorang muallaf yang tinggal di Siwalankerto dan sudah mempunyai usaha mie ayam, tertarik ingin menambah usahanya dengan menjual bakso. Ia mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah telah diberikan ilmu dan pelatihan serta bimbingan yang bermanfaat bagi pengembangan usahanya dan kehidupan berislamnya. (Ddt)
[divider]