LAZISMU Kembali Salurkan Bantuan Pangan pada Bulan Ramadhan 1445 Hijriyah ke Jalur Gaza Palestina

Kepedulian dan perhatian yang diwujudkan dalam berbagai bantuan dari rakyat Indonesia ke Palestina tak pernah berhenti. Bantuan, khususnya bahan pangan, masih terus mengalir ke Gaza hingga kini, termasuk bantuan dari Muhammadiyah melalui LAZISMU.

Kondisi wilayah Gaza Palestina sangat mengenaskan. Infrastruktur dan fasilitas umum hingga pemukiman mengalami kehancuran yang sangat dahsyat, bahkan ada yang mengatakan tingkat keparahan mencapai 80%. Sebanyak 34 ribu penduduk Gaza Palestina gugur akibat serangan brutal Israel yang diluar batas kemanusiaan.

LAZISMU sebagai Lembaga Amil Zakat di bawah Persyarikatan Muhammadiyah hingga kini terus memprogramkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Melalui program Save Palestine, LAZISMU wilayah dan daerah di seluruh Indonesia bergerak menghimpun dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

Berbagai bantuan LAZISMU telah mengalir ke Palestina, baik ke wilayah Tepi Barat maupun Jalur GAZA semenjak tahun 2017. Terbanyak adalah bantuan pangan, selain kesehatan dan pendidikan.

Pada momentum bulan Ramadhan 1445 Hijriyah ini LAZISMU dalam koridor Muhammadiyah Aid kembali menyalurkan bantuan pangan melalui mitra NGO (Non Government Organization) yang ada di Mesir dan Gaza Palestina. Ribuan paket bingkisan Kado Ramadhan didistribusikan dan dibagikan kepada warga Gaza yang tinggal di tenda tenda pengungsian maupun di reruntuhan dan puing puing bangunan.

Sementara itu LAZISMU se Jawa Timur pada akhir tahun 2023 lalu berhasil menghimpun dana kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp 12 Miliar. Menurut Aditio Yudono, wakil ketua LAZISMU Jatim bidang pendistribusian dan pendayagunaan, bantuan LAZISMU Jatim dialokasikan pada beberapa sektor.

“Sebanyak Rp 5 Milyar telah disalurkan melalui LAZISMU PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah Aid untuk bantuan pangan (food) dan medis atau obat obatan (kesehatan). Sisanya Rp 7 milyar dialokasikan untuk program pendidikan dan bantuan prasarana pasca kondisi darurat perang nanti, serta berbagai program penguatan lainnya,” kata Aditio Yudono ketika memberikan keterangan melalui jaringan WhatsApp dari Surabaya (15/4/24).

“Pengiriman bantuan pangan dan obat-obatan ke wilayah Gaza Palestina secara praktis hanya bisa dilakukan melalui perbatasan Rafah Mesir. Itupun sangat sulit dan rumit yang diakibatkan pembatasan sistemik yang dilakukan oleh Israel di perbatasan Mesir. Maklum negara Mesir sendiri kawasan perbatasannya terkontrol ketat oleh Israel” jelasnya.

“Sedangkan Pendistribusian melalui wilayah Tepi Barat hampir mustahil untuk dilakukan, terkendala oleh embargo yang dilakukan oleh Israel dan resiko serangan brutal oleh tentara Israel di perjalanan menuju ke Gaza” imbuhnya.

“Sehingga bantuan dari Muhammadiyah melalui LAZISMU harus dikondisikan jauh jauh hari dengan kawalan mitra NGO Mesir untuk bisa masuk ke jalur Gaza Palestina,” ucap Aditio lebih lanjut.

Selain menggandeng mitra NGO dari Mesir, LAZISMU juga mengerahkan para relawan mahasiswa Muhammadiyah yang ada di negeri Piramida itu. Para relawan mahasiswa Muhammadiyah yang tergabung dalam Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir di kota Kairo bahu membahu melakukan packaging, monitoring dan evaluasi terhadap bantuan barang yang akan masuk ke jalur Gaza.

“Semoga langkah dan aksi kemanusiaan Muhammadiyah Aid melalui LAZISMU ini mampu memberikan kegembiraan dan meringankan beban penderitaan rakyat Palestina akibat serangan Israel,” harap Aditio Yudono, wakil ketua LAZISMU Jatim. (Ddt).

Klik dan simak video penyaluran bantuan pangan LAZISMU ke wilayah Gaza Palestina pada bulan Ramadhan 1445 Hijriyah